|
Post by zainaljiee on May 5, 2009 20:53:13 GMT 7
Zulkarnain terlalu tawadhuk memiliki dua tanduk kuasa menguasai tanah timur dan barat zikirnya tak putus-putus sepanjang penjelajahannya.
Sulaiman terlalu syukur duduk di atas tahta kebesaran berbicara penuh hikmah pada sang hud hud menunggu ketibaan Balkis terpesona memandang lantai istana zikirnya tak putus putus sehingga wafat di atas tahta.
Salehuddin Al-Ayubi terlalu ikhlas amat teliti dalam pekerjaan sekelumit riyak bakal mengundang padah jiwa hambanya bangun bertahajjud esok meraikan kejayaan berjalan penuh keinsafan melangkah dibendul kota Baitulmaqdis zikirnya tak putus putus bergema di mihrab al-Aqsa.
Muhammad Al-Fateh terlalu optimis pada janji Allah membakar semangat juang memberi kekuatan iman zikirnya tak putus putus tatkala mengheret armada perang merentasi daratan sehingga tertawannya Konstinopel.
Hari ini aku hanya melihat khazanah yang tidak diwarisi pada mereka memegang tampuk kuasa mereka kehilangan zikir dan bangga dengan fikir pelbagai ideologi menghuru harakan kehidupan fikir mereka tidak putus putus melonggokkan harta di atas tahta!
|
|