|
Post by mariam1980 on Mar 26, 2009 22:33:11 GMT 7
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa; dan janganlah kamu mengintip mencari-cari kesalahan orang; dan janganlah sesetengah kamu mengumpat antara satu sama lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah; Sesungguhnya Allah penerima taubat, lagi Maha Mengasihani” (al-Hujrat)
|
|
|
Post by ibnuhisyam on Mar 27, 2009 14:12:34 GMT 7
Alhamdulillah, kita di engkabang tajdid ruang untuk berburuk sangka ya sik nampak, semoga kita semua sentiasa dalam satu saf untuk menegakkan kalimah Allah dan jauh dari sifat buruk sangka antara satu sama lain......luv u all
|
|
|
Post by dayangnoorasmah on Mar 28, 2009 8:52:28 GMT 7
jauhilah sangkaan buruk itu...sungguh merugikan diri sendiri....di dalam dan di luar.... nau'zubillah...
|
|
|
Post by ukhtihurairah on Mar 29, 2009 17:02:18 GMT 7
buruk sangka mampu meruntuhkan kepercayaan terhadap seseorang yang telah dibina bertahun-tahun lamanya.
|
|
|
Post by dayangnoorasmah on Mar 30, 2009 15:15:54 GMT 7
Taubat yang murni ialah taubat yang terhimpun padanya lima syarat. Diantaranya : Pertama : Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan meniatkan taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta selamat dari adzabnya. Kedua : Menyesal atas perbuatan maksiat itu, dengan bersedih karena melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah melakukannya. Ketiga : Meninggalkan kemasiatan dengan segera. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ia meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram dan ia segera mengerjakannya, jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan kewajiban. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak makhluk, maka segera ia membebaskan diri darinya, baik dengan mengembalikannya kepada yang berhak maupun meminta maaf kepadanya. sumber : almanhaj.or.id - Berjalan Di Atas Manhaj As-Salaf Ash-Shalih
|
|